Sunday, August 10, 2008

persahabatanku

JALANKU PERSAHABATANKU

Aneh memang persahabatan, kadang kita dibawa kedalam hubungan yang sangat menyenangkan yang kita tak ingin waktu berjalan melewati masa yang sangat indah bersama sahabat. Namun di lain waktu tiba saat datang rintangan yang menghadang. Rintangan yang membuat diri kita ingin waktu bisa kita lalui secepat mungkin. Apa sebenarnya arti sahabat yang sesungguhnya? Apkah sahabat adalah orang yang bersama kita di waktu senang. Ataukah orang yang yang merubah hidup kita menjadi selalu senang? Bukan tentu kita akan menjawab sahabat adalah orang dekat kita yang ada saat susah maupun senang yang dapat berbagi perasaan yang bisa mencerahkan wajah kita yang muram.

Sebenarnya mungkinkah kita menjaga arti persahabatan itu? Pasti kebanyakan dari kita menjawab tentu saja mungkin. Tapi mengapa banyak sebagian dari kita yang justru melepaskan arti persahabatan. Apakah persahabatan yang salah? Tentu tidak kitalah yang menentukan persahabatan itu.

Banyak orang mengatakan dia sahabat terbaikku tapi dia juga yang menyebabkan aku meninggalkanya. Apakah ada akhir persahabatan? Mungkin kita menjawab ya ada saat salah satu pergi meninggalkan yang lain, tapi mulai sekarang katakanlah dengan tegas kepada orang lain persahabatan yang sesungguhnya tak akan pernah terputus walau yang satu pergi menionggalkan yang lain karena persahabatan adanya di hati kita bukan apa yang tampak.

Lalu sebagian dari kita akan bertanya bagaimana kita bisa menemukan arti persahabatan itu, padahal kita tak tahu apakah yang kita jalankan akan terputus atau akan bertahan. Sebenarnya untuk menemukan arti persahabatan yang sejati bukan susah atau gampang tetapi kita ingin membuatnya susah atau gampang.

Untuk mengerti arti persahabatan bukan dilihat dari apakah orang yang kita anggap sahabat menganggap kita sebagai sahabat tetapi bagaimana kita menjadikan orang lain sebagai sahabat apapun kondisinya. Arti persahabatan dapat kita jumpai dikala di dalam hati kita sudah tertanam bahwa dialah sahabatku apapun yang terjadi.

Mungkin kita akan bertanya apakah orang yang menyakiti kita adalah sahabat kita? Apakah orang yang merusak hidup kita adalah sahabat? Di sinilah banyak orang salah memandang. Banyak orang salah memilih seorang sahabat. Kita memilih orang lain sebagai sahabat karena kita bisa terima ia apa adanya walau ia menyakiti kita tetaplah ia sahabat kita, hanya saja ia seorang sahabat yang sedang tertutup jalan pikiranya yang membutuhkan seseorang untuk membukanya.

Banyak orang bermain-main dengan kata”sahabat” banyak orang yang dengan mudah mengatakan sahabat padahal ia tidak tulus dari hati. Sahabat karena keterpaksaan bukanlah sahabat dari persahabatan, melainkan sahabat yang akan menjadi belenggu jiwa.

Apakah salah kita menjadikan orang-orang disekitar kita sebagai sahabat? Tentu tidak bahkan itulah arti keberadaan kita di dunia selain urusan kepada tuhan. Hanya saja jika kita sudah mengatakan sahabat kita juga harus menanamkan itu dalam hati bukan sahabat sebagai belenggu. Bahkan kita bisa menjadikan semua orang adalah sahabat kita, tapi tentu kita harus siap menanggung bebannya karena memang sesungguhnya semua orang adalah sahabat kita. Hanya sahabat seperti apa mereka itulah yang perlu kita tahu, apakah sahabat yang terbelenggu yang membutuhkan orang lain untuk melepasnya yang membutuhkan orang yang dengan sabar melepas belenggu itu sedikit demi sedikit. Ataukah sahabat yang menjadi cahaya yang menerangi sekitarnya atau sahabat yang ada diantara keduanya?

Kita mungkin selalu berpikir sahabatlah orang yang bisa mengerti kita. Tetapi padahal kalau kita hanya ingin dimengerti apa arti kita bagi mereka. Memang sahabat harus mengerti kita, tetapi sebelum dimengerti mengertilah terlebih dahulu. Apakah kita harus selalu mengerti orang lain sedangkan orang lain tak pernah mengerti kita? Ya mungkin secara kasar begitu tetapi jangan pernah lupa jika kita mengerti orang lain tak mungkin kita tidak pernah dimengerti. Ya mungkin kita juga butuh pengertian dari orang lain karena kita manusia.

Banyak orang mungkin berpikir dirinya selalu mengerti orang lain sedangkan orang lain tak pernah mengerti dirinya. Padahal sesungguhnya banyak orang yang sangat ingin mengerti tetapi justru orang itulah yang menutup dirinya untuk dimengerti.

Mungkin sulit untuk selalu mengerti orang lain tapi dengan kita tanamkan pada diri kita bahwa:

KITA HIDUP UNTUK MENJADI PENYEJUK BAGI ORANG LAIN DAN DUNIA MEMBUTUHKAN KITA UNTUK MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN”

Dengan begitu kita tak pernah merasa harus ada balas budi kepada kita atas apa yang kita lakukan karena kita memang hidup untuk membahagiakan orang lain.

Aku sendiri mungkin belum bisa menjadi seperti itu tetapi itulah jalan hidupku yang akan kujadikan pedoman dalam hidup agar aku bisa bermanfaat bagi orang lain terutama orang-orang disekitarku.

Terima kasih sahabat-sahabatku yang telah memberikan warna bagi hidupku. Ynag selalu berikan keceriaan dalam hidupku walau aku tak pernah menjadi cahaya yang berikan sinarku untuk kalian. Tapi aku selalu berusaha untuk menjadi cahaya dunia yang membuat kalian dapat tersenyum selalu, karena aku tak ingin melihat kesedihan di wajah orang-orang yang sangat ku sayang. Entah dahulu, sekarang, maupun di hari esok. Thanks all of my best friend. I’m sure that girl friend come and go but best friend stay forever.

1 comment:

Anonymous said...

selamat menempuh hidup baru!!!!
Selamat Datang dalam dunia perbloggan.